Sunday, August 15, 2010

Sebuah Pulau Es Raksasa Mengancam

STOCKHOLM, KOMPAS.com — Sebuah pulau es seluas 260 km2, lima kali luas Jakarta Pusat, yang lepas dari gletser Petermann, Greenland, melintasi Lautan Arctic, Rabu (11/8/2010). Bisa dibayangkan, apabila seluruh es Greenland mencair, bisa menaikkan permukaan air dunia 6 meter. Jakarta Utara bisa tenggelam jika permukaan laut naik 2-3 meter.

Pulau es yang sedang "berenang" di Lautan Arctic itu segera memasuki tempat terpencil yang disebut Selat Nares, sekitar 620 km selatan Kutub Utara, yang memisahkan Greenland dan Pulau Ellsemere, Kanada. Dalam skenario terburuk, bongkahan es raksasa itu bisa saja mencapai perairan yang ramai dilalui kapal di mana bongkahan es Greenland serupa pada tahun 1912 menghancurkan Titanic.

"Pulau es itu sangat besar sehingga mustahil bisa menghentikannya," kata Hon-Ove Methie Hagen, glasiologis dari Universitas Oslo.

Jika pulau es setebal Empire State Building di New York ini memasuki Selat Nares sebelum beku musim dingin (bulan depan), lintas kapal di sekitar Kanada akan terusik. Dan, jika bongkahan es raksasa itu mengalir ke selatan akibat didorong arus, lalu mencapai pantai timur Kanada, perairan yang sibuk, pengiriman minyak dari Newfoundland akan terganggu.

Pulau es itu amat berbahaya bagi anjungan minyak Grand Banks di lepas pantai Newfoundland, Kanada. "Dari sanalah bisa menjadi titik awal bencana besar," kata Mark Drinkwater dari Badan Antariksa Eropa.

Daya dorong pulau es itu sangat kuat, dapat menyapu anjungan minyak lepas pantai serta kapal-kapal yang ada di depannya. Benturan yang ditimbulkannya pun dapat menyebabkan kerusakan parah. Jika es itu mencair, berpotensi menaikkan permukaan laut global setinggi 20 kaki atau 6 meter!

Pulau es itu pertama kali terlihat lewat satelit oleh seorang peramal es dari Kanada, Tudy Wohllenben, Kamis (5/8/2010). Debit air segar jika es itu meleleh bisa memasok kebutuhan air bagi seluruh warga Amerika Serikat selama 120 hari atau empat bulan.

Canadian Ice Service memperkirakan, laju bongkahan es itu memakan waktu satu atau dua tahun mencapai pesisir timur Kanada. Kemungkinan juga akan pecah menjadi potongan-potongan kecil akibat menabrak gunung es dan pulau-pulau karang. Bongkahan-bongkahan itu juga akan roboh atau mencair akibat angin dan gelombang. "Tapi bongkahan hasil pecahan itu terbilang cukup besar," kata Trudy Wohllenben.

Reuters melaporkan, peristiwa lepasnya pulau es dari gletser Petermann, Kutub Utara, ini merupakan fenomena alam terbesar dalam kurun 28 tahun. Terakhir terjadi pada tahun 1962 ketika Ward Hunt Ice Shelf, Greendland, membentuk sebuah pulau.

Para ilmuwan Amerika Serikat mengatakan, sulit mengklaim robohnya bongkahan es raksasa itu akibat pemanasan global sebab rekaman tentang air laut di sekitar gletser itu tersimpan sejak 2003. Aliran air laut di bawah gletser menjadi penyebab utama lepasnya pulau es dari Petermann, Greenland. (AP/REUTERS/CAL)

Lawan Ketakutan untuk Menyembuhkan


KETAKUTAN merupakan sumber dari masalah yang terjadi di dunia ini. Begitu bisa melepaskan segala ketakutan, sirna juga segala permasalahan yang ada.

Lihat saja, orang yang takut miskin berlomba bekerja keras hingga di luar kemampuannya. Ada juga yang memilih jalan pintas dengan korupsi atau berbohong. Pada kasus lain, orang yang sedang sakit justru bertambah parah sakitnya ketika ketakutan akan kematian membayanginya.

Dokter memang memberikan obat untuk menyembuhkan. Namun kesembuhan itu akan datang lebih cepat jika disertai dengan kesadaran untuk menghilangkan segala ketakutan.

"Semua ketakutan yang terjadi dasar muaranya adalah kematian. Ketika orang takut miskin, takut tidak makan, takut menderita, muaranya adalah takut akan kematian," kata Dr Ir Richard Claproth Mht, CCH, CSMC, terapis hipnotis dari Qmind, Soul Theraphy & Spiritual Healing, ketika ditemui Warta Kota, belum lama ini.

Untuk menetralkan segala ketakutan itu dibutuhkan cinta, terutama cinta kepada diri sendiri untuk menerima apa adanya. Menurut Richard, ketika timbul rasa sakit, benci, iri, dengki dan sifat lainnya yang membuat fisik pun ikut sakit, segera dibutuhkan kesadaran bahwa kita semua yang ada di dunia ini adalah satu identitas.

"Ketika lahir, yang ada hanyalah jiwa. Dan jiwa itu sebenarnya satu. Jika kita semua menganggap yang ada di dunia ini adalah satu, tidak ada lagi perasaan negatif dan keributan yang timbul, dan dunia pun menjadi aman damai dan tentu saja asyik," kata Richard yang memiliki kemampuan remote viewing, melihat secara jauh keadaan seseorang.

Namun kesadaran seperti itu tidak dimiliki semua orang. Bahkan saat ini ada kecenderungan semakin banyaknya orang yang tidak sadar diri sebenarnya. Akibatnya timbul lebih banyak penyakit, baik penyakit fisik maupun jiwa.

Padahal jika sudah timbul penyakit, yang dimiliki seseorang tinggal kesadaran untuk 'menikmati' sakit. Pilih sakit dengan senang (happy) atau sakit dengan susah.

"Akan ada hukum atraksi di mana apa yang kita tanam akan kita panen. Jika kita berpikir positif dan bahagia, yang akan kita dapatkan kebahagiaan. Ketika sakit, ada pilihan sakit dengan bahagia atau sakit menderita. Ketika pilihannya adalah sakit bahagia, yang didapat bahagia, sehingga akhirnya penyakit itupun akan sembuh," kata mantan Komisaris Bank Mandiri yang mengundurkan diri tahun 2006 untuk total menjadi terapis itu.

Pikiran tak stabil

Ditegaskan oleh Richard, ketakutan memang ada dalam tubuh manusia. Bahkan jika ada energi di dalam tubuh 100 persen, ketakutan memegang porsi sampai 40 persen. Mungkin rasa takut ini bisa lebih sehingga dampak pada tubuh dan jiwa bisa lebih parah lagi. Jika rasa takut memegang porsi 40 persen saja, energi yang efektif digunakan tinggal 60 persen. Energi itu digunakan untuk segala aktifitas atau kegiatan sehari-hari.

“Jadi lawan takut dengan love atau kasih, kasih atau cinta yang tak terbatas. Terutama pada diri sendiri untuk menerima apa adanya,” ujar Richard lagi. Ia menambahkan, kasih adalah cinta yang tanpa batas. Sementara pikiran manusia hanya dipenuhi oleh cinta yang terbatas.

“Pikiran manusia tidak stabil. Hari ini cinta besok bisa jadi benci,” kata Richard yang merasa hidup lebih optimal dengan membantu orang lain setelah keluar dari Komisaris Bank.

Untuk mengubah pikiran seperti menerima sakit apapun kondisi tubuh yang sedang sakit dibutuhkan kesadaran yang tinggi.

“Jika yang dipilih negatif, track-nya akan negatif. Begitu sebaliknya jika yang positif dipilih, track-nya akan positif. Untuk mengubah itu, butuh kesadaran agar yang dipilih track positif. Sehingga yang ada dalam tubuh dan jiwa kitapun menjadi positif,” katanya lagi. (Lilis Setyaningsih)

Jangan Minum 46 Jamu Berbahaya Ini!


Sebanyak 46 produk obat tradisional atau jamu ditemukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengandung bahan kimia obat (BKO) dengan dosis tinggi.

Oleh karena itu, BPOM memperingatkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi produk-produk tersebut karena termasuk dalam kategori zat yang berbahaya bagi tubuh.

"Ada obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat. Kemungkinan obat tradisional tersebut dicampur dengan bahan-bahan kimia," ujar Kepala BPOM RI, Kustantinah di kantornya, Jumat (13/8).

Bahan kimia obat, lanjutnya, adalah kategori obat keras. Biasanya, di dalam obat ada takaran atau dosisnya karena kalau obat-obat itu lebih dari dosisnya maka akan berdampak pada kesehatan.

"Akan tetapi, obat tradisional atau jamu yang mengandung BKO ini dosis bahan kimianya bisa lebih tinggi dari obat biasa," ujarnya.

Apabila masyarakat mengkonsumsi obat tradisional atau jamu yang mengandung BKO tersebut akan mengalami risiko gangguan kesehatan serius terutama pada lambung, lever, ginjal, dan hati. Bahkan, bisa berujung pada kematian.

Berdasarkan temuan BPOM dalam kurun waktu sepuluh tahun, obat-obat tradisional yang sering kali mengandung BKO adalah obat diet, obat kuat, obat rematik, dan obat penghilang rasa sakit.

"Padahal obat tradisional harusnya herbal tidak boleh sama sekali ada bahan kimia," ujar Kustantinah.

Inilah 46 produk jamu yang berbahaya temuan BPOM :

8 Produk Nomor registrasinya dibatalkan
1. Wei Yi Xin Kapsul,
2. Gemuk Segar Eka Jaya No.1 serbuk,
3. Keteling Jiaonang,
4. Pegal Linu Eka Jaya No.2 serbuk,
5. Pegal Linu Sari Widoro COD,
6. Yin Chiao tablet,
7. Gemuk Sehat Pusaka Raga Serbuk dan
8. Tenaga Sehat Pegal Linu serbuk.

33 Produk yang tidak terdaftar dan mencantumkan nomor izin palsu :
1. Asam Urat Flu Tulang Super kapsul,
2. Asam Urat Flu Tulang Super tablet,
3. Buah Delima Darah Tinggi kapsul,
4. Buah Delima kapsul,
5. Gajah Kuat tablet,
6. Gemuk Sehat untuk Pria dan Wanita Jati Sehat.
7. Obat Gatal-Gatal (Eksim) Brantas kapsul,
8. Obat Kuat Tongkat Mesir serbuk,
9. Pakar Jaya Asam Urat si Tangkur Serbuk,
10 Power Sex kapsul,
11. Serbuk Brastomolo,
12. Top Jaya Sakti kapsul,
13. Torpedo serbuk,
14. Walet Mas serbuk,
15. Yunang kapsul,
16. Chang San serbuk,
17. Flu Tulang serbuk,
18. Puji Sehat Gemuk Sehat serbuk,
19. Sukma Perkasa Asam Urat serbuk,
20. Asam Urat+Flu Tulang Ramuan Mahkota Dewa kapsul,
21. Kammasutera serbuk,
22. Pegal Linu dan Asam Urat Montalin kapsul,
23. Godong Ijo kapsul,
24. Buah Merah Khusus Pria dan Wanita kapsul,
25. Pa’e Obat Kuat dan Tahan Lama kapsul,
26. Kuat Jantan Obat Kuat dan Tahan Lama kapsul,
27. Akar Jawa China kapsul,
28. Pegal Linu Rheumatik Asam Urat untuk Pria
29. Wanita Kuat Sentosa serbuk,
30. Multi Guna Kaler untuk Pria dan Wanita serbuk,
31. Asam Urat Kaler untuk Pria dan Wanita Serbuk,
32. Samurat Extra untuk Pria dan Wanita Serbuk
33. Asam Urat Nyeri Tulang Pengapuran kapsul.

5 produk obat tradisional yang tidak terdaftar
1. 5X Lebih Dahsyat Obat Kuat dan Tahan Lama tablet
2. On-Top kapsul,
3. Linzhe Ba Zi Hu Zin Lin tablet,
4. New Happy Strong kapsul
5. Morinda Extra Ginseng kapsul.

(luc/Kompas.com)

Hiii... Rokok Elektronik Picu Kematian

Alih-alih sebagai terapi atau pengganti rokok, e-cigs (electronic cigarettes) malah berbahaya bagi kesehatan, bahkan berujung kematian.

Rokok elektronik atau electronic nicotine delivery system (ENDS) dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan rokok supaya berhenti merokok. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa. Label "HEALTH" pun terpasang jelas pada kemasannya.

Namun, Dr Danardi Sosrosumihardjo, SpKJ, Direktur Pengawasan NAPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, sejauh ini Kementerian Kesehatan dan BPOM belum bisa merekomendasikan ENDS sebagai pengganti rokok karena mengandung bahan kimia yang berpotensi toksik pada tubuh.

Dirinya menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan WHO terhadap sejumlah sampel produk ENDS ditemukan bahan-bahan seperti nikotin, dietilen glikol, gliserin, dan nitrosamin.

"Selain itu, produk ini juga mengandung banyak senyawa karsinogen, meskipun dalam kadar yang lebih kecil dibanding rokok biasa," ujarnya.

ENDS memang tidak membahayakan perokok pasif karena efek asap yang ditimbulkan hanya buatan dan merangsang sugesti perokok aktif. Namun, secara tidak sadar, ENDS sangat berisiko bagi perokok aktif bila dibandingkan dengan rokok tembakau.

Rokok tembakau bisa diketahui kandungan nikotin dan TAR-nya karena tercantum pada kemasan, sedangkan ENDS tidak ada keterangan apa pun tentang kandungan produk ini. Karena produknya yang refill atau isi ulang, perokok aktif tidak bisa mengetahui seberapa banyak nikotin yang masuk ke dalam paru-paru.

"Pemakaiannya tergantung orangnya, kalau orangnya tidak bisa mengendalikan diri, dia enggak akan peduli berapa kali harus isi ulang, lama-kelamaan dia bisa keracunan nikotin," tuturnya.

Saat ini WHO sendiri masih menganggap apa pun produk yang mengandung nikotin berbahaya bagi kesehatan. Jika ENDS dianggap bisa menjadi terapi atau pengganti bagi pencandu rokok, rasanya masih banyak uji klinis yang harus dilakukan.

"Nantinya, bukan memperbaiki kesehatan, malah menurunkan kesehatan lagi," sahut Danardi. (luc/Sehatnews)